Alat Musik Tatong Asal Kedang, Kabupaten Lembata, Lebih Tua dari Sasando
![]() |
Para pemain musik tatong
saat beraksi dengan alat musik tradisional ini di Lembata, Rabu (17/6/2015)
siang.
|
Tatong, alat
musik tradisional dari Kedang, Kabupaten Lembata,
usianya lebih tua dari Sasando. Untuk itu masyarakat Kedang diminta
melestarikan itu dengan baik sehingga menjadi warisan bagi anak cucu.
Demikian Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lembata,
Longginus Lega, S.E, ketika ditemui Pos Kupang di Kedang, Rabu (17/6/2015).
Saat itu alat musik tersebut ditampilkan untuk memeriahkan kunjungan kerja
Bupati Eliaser Yentji Sunur ke Desa Aramengi dan Leubatang, Kacamatan Omesuri.
Dikatakannya,
alat musik merupakan peninggalan para pendahulu. Pada zaman dahulu, alat musik
tersebut dibuat sangat sederhana dari bahan bambu besar yang biasa disebut
petung. Pembuatannya unik. Dari sayatan petung itu menghasilkan bunyi yang enak
didengar.
Melihat uniknya
alat musik tersebut, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata melalui Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata kemudian menjalin kerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI)
Yogyakarta.
Dalam kerja sama
itu, ISI Yogyakarta merancang alat musik itu secara lebih baik. Maksudnya,
ketika tatong dimainkan, alat musik bisa menghasilkan bunyi yang lebih
harmonis.
Dari rancangan ISI Yogyakarta, kata Longginus Lega, alat musik itu dilengkapi dengan meja dan alat pengeras suara.
Dari rancangan ISI Yogyakarta, kata Longginus Lega, alat musik itu dilengkapi dengan meja dan alat pengeras suara.
Alhasil ketika
ada pertunjukkan, seperti halnya pada saat kunjungan kerja Bupati Sunur itu,
musik tatong menjadi orkes musik tradisional yang enak didengar. Bupati Sunur
meminta masyarakat Kedang agar membiasakan diri menggunakan alat musik
tersebut. Jikalau ada pesta, misalnya, masyarakat hendaknya mengundang para
pemain musik tatong untuk memperdengarkan musik tersebut. "Tatong ini kita
punya. Tatong ini harus kita lestarikan supaya bisa dikenal dan dicintai
anak-anak kita di kemudian hari. Untuk melestarikan alat musik ini, saya minta
masyarakat agar selalu memanfaatkannya saat pesta dan acara lainnya. Ini harus
kita lakukan dari sekarang," ajak Bupati Sunur.
Ia mengatakan,
pada hari-hari ke depan, pemerintah akan terus mempromosikan kekayaan seni dan
budaya yang satu ini. Tatong harus selalu diperkenalkan, baik di Lembata di Nusa Tenggara Timur (NTT) maupun di
daerah lain. Tentang orkes musik tatong yang diperdengarkan siang itu, Bupati
Sunur mengatakan, ke depan alat musik itu harus dimainkan secara lebih
atraktif, warna musik pun harus disajikan secara lebih beragam, sehingga
penampilannya bisa membuat orang terpukau.
Sumber
: Pos Kupang


